Minggu, 19 Desember 2010

Mengubah Cerita di Masa Depan dengan Spontan

Ketika usai adzan berkumandang, telepon seluler dengan sangat nyaringnya memecah keheningan ketika umat islam khusyuk beribadah disebuah masjid. Sedikit acuh tak acuh dan tidak menyimak apa yang terjadi terhadap telepon seluler ketika itu. Dalam sebuah layar flatron serius membangun sebuah cita-cita saat yang sama dengan menekan secara bergantian papan tombol secara spontan, tidak terencana dan selaras antar hurufnya. Didalam sebuah jendela lain muncul sebuah pesan disebuah kotak obrolan dari seorang teman, bingung adalah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi ketika itu. Dengan sedikit khawatir diterimalah sebuah tawaran tersebut. 

Membasuh tubuh yang belum terbasuh selama sekurangnya empat puluh delapan jam adalah awal dari sebuah perjalanan spontan ini. Tujuan yang belum diketahui oleh penulis, biaya yang belum terperinci, menjadikan kesan spontanitas dari hal perjalanan ini kian mantab. Setelah basah lalu dibilas, berganti pakaian yang lebih wangi adalah keputusan yang bijaksana. Setelah semuanya terlihat layak, tidak lupa mengkunci kamar. 

Dari sebuah simpang terlihat sesosok besi berjalan yang dikendalikan oleh pengendali besi, ternyata itu adalah kendaraan yang akan mengantar kami semua ke sebuah tempat yang akan kami kunjungi. Dengan sedikit khawatir, penulis masuk dan mengamati situasi sekitar. Mengamati obrolan yang sedang dibahas, beberapa menit berikutnya kalimat pertama untuk penulis terucap.

Berputar-putar mengitari aspal yang membalut jalan. Lalu setelah berputar-putar, akhirnya kami masuk kedalam sebuah gang yang sangat asing di mata penulis. Sebuah gang sempit yang hanya bisa menerima satu kendaran untuk hilir mudik, dengan sangat terpaksa kami masuki. Dan akhirnya sampailah disebuah rumah salah satu penumpang, kami turun bersama. Dan akhirnya bermacam-macam makanan keluar secara bergantian, kontinyu hingga berhenti pada sebuah momen dimana kami menyebutnya setelah babak ketiga, berawal dari rencana mengambil perangkat pengabadi gambar yang mutakhir, berakhir dengan penuhnya isi perut. Dan perjalanan berlanjut.

Disebuah Rest Area kami beristirahat sejenak untuk menunaikan ibadah bagi yang menunaikannya, dan menghisap beberapa batang rokok berbagai brand ternama bagi yang merokok, sementara bagi yang tidak merokok, mencoba mengabadikan momen ini dengan mengabadikan gambar di tempat ini. Mereka tersenyum dan berusaha tampil prima dihadapan sebuah kamera. Bukan hanya itu, mereka yang tidak merokok juga mengizinkan yang merokok untuk bergabung bersama seraya tersenyum atau berpose sesuai selera masing-masing.

Percakapan kian mengikis malam, tenggelam kami dalam wacana yang tak tentu arahnya, didalam kendaraan yang mengangkut kami. Ketika disebuah tol yang disana berkembang mitos menyeramkan, seseorang yang mempunyai jenis kelamin tidak sama dengan penulis, berteriak protes karena takut dan jemu mendengar mitos yang mengganggu itu.

Lalu kami mulai bosan dengan berada di tempat yang telah disebutkan sebelumnya itu. Tanpa pikir panjang kami melanjutkan perjalanan itu, setelah kami masuk benda yang bisa berjalan ini, kami bercengkerama bersama hingga sampai pada suatu titik yang namanya titik titik.
kegiatan di rest area bagi yang tidak merokok

ini bagi yang merokok

bagi yang tidak memfoto
  

bersambung di bercengkerama selanjutnya...

Senin, 13 Desember 2010

Tulisan Fiksi

Sebenarnya menulis itu menyenangkan jika kalian mempunyai keinginan untuk menulis, menulis juga bisa mengembangkan imajinasi kita. Jika kalian menulis, kalian bisa membuat sebuah alur cerita sendiri dan membuat imajinasi-imajinasi yang belum pernah terimajinasikan oleh orang lain. Bahkan apabila kalian menulis, kalian bisa terbang dalam cerita yang kalian tulis. Tidak hanya sebatas itu, kalian bisa mempunyai nyawa sebanyak apapun yang kalian mau dengan menulis. Kalian bisa menciptakan dunia baru dalam dunia kalian. Daripada membaca sebenarnya lebih menyenangkan untuk menulis. Dengan menulis kalian bisa menipu pembaca dengan cerita cerita yang fiksi. Kalian bisa membodohi pembaca dengan menceritakan hal hal ajaib.
Akhir-akhir ini pembaca adalah subjek utama penulis komersial. Bahkan pembaca kadang tak sadar bahwa imajinasinya telah dikendalikan oleh seorang penulis karangan fiksi. Mungkin sebagai pembaca sangat menyesal telah membaca artikel ini. Sebenarnya kalian tak perlu menyesali hal itu. Membaca itu sebenarnya juga perlu dilakukan. Seperti contohnya membaca artikel ini. Setelah pembaca membaca artikel ini, pembaca akan sadar. Betapa bermanfaatnya artikel yang telah dibacanya. Karena disini tidak pernah ada fiksi didalam ceritanya. Semua bisa terlibat dan menerbangkan imajinasi sesuai selera masing-masing.
Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang mau membaca artikel sepenting ini. Jika kalian percaya terhadap artikel ini, berarti kalian adalah orang yang beruntung. Karena tak banyak orang yang bisa membaca artikel ini. Jadikan kalian pembaca pertama yang membaca artikel ini. Dan kalian akan membawa pembaruan.
Sekarang kalianlah yang akan menentukan perkembangan imajinasi kalian, mengendalikan atau dikendalikan? Bukan merupakan sebuah keputusan yang berat karena hal itu adalah dua hal yang berbeda. Membodohi atau dibodohi? Itu semua tergantung keputusan kalian.
Dengan membaca artikel ini, kalian dapat menyimpulkan bahwa mengunjungi halaman ini (http://danarbercengkerama.blogspot.com) merupakan syarat wajib sehari-hari, karena halaman ini mempunyai manfaat dan pencerahan.
Jika kalian mempunyai kesimpulan seperti itu, maka kalian adalah orang yang sangat cerdas. Dan jangan lupa hari setiap Senin kalian akan mendapatkan hal baru yang bermanfaat untuk kehidupan kalian selanjutnya. Tetaplah menjadi pembaca yang cerdas!

Senin, 06 Desember 2010

Perjalanan Panjang yang Dijalani Berjalan Ditempat bagian 2


Sebuah diskusi serius kami lakukan untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal dan memuaskan. Dengan sedikit terburu-buru karena hari sudah larut, akhirnya diputuskan juga sebuah keputusan yang akhirnya menjadi kesepakatan bersama. Yaitu menggunakan sarana transportasi umum. Sebuah kendaraan umum yang mempunyai argometer yang untuk mempersingkat cerita selanjutnya kami sebut taksi  yang lewat ketika itu kami hadang, terjadi tawar menawar yang hampir memakan korban ketika itu. Karena tarif taksi yang tak sesuai selera kami mencari alternatif lain dan hal tersebut hampir saja menuai korban berupa uang saku kami.

Sebuah tindakan yang bijaksana, memberhentikan sebuah kendaraan umum yang selalu dijumpai disetiap sudut kota berlabel 24 atau mungkin bisa juga disebut kendaraan roda empat yang mempunyai plat nomor berwarna kuning dan mempunyai label 24 atau angkot 24 supaya tidak bingung. Hal itu adalah alternatif yang benar-benar sesuai dengan keadaan kantong kami yang kian lapar. Ternyata sopir dari angkot itu sangat tidak mahir, berulang-ulang kali mesin angkot mati. Setelah mesin mati berkali-kali mesinpun juga hidup berkali-kali. Lalu setelah keduanya berkali-kali, akhirnya kami mencapai sebuah simpang, yang kata orang-orang disana tempat ini disebut dengan Slipi.
Sebuah forum diskusi kami buka kembali di tempat yang asing bagi kami ini, saat ini topiknya sedikit berbeda tapi masih mempunyai kemiripan dengan forum diskusi sebelumnya. Kami menyuruh orang sekitar untuk berpartisipasi dalam forum diskusi kami. Bermacam argumen kami terima, dan akhirnya kami juga yang menyimpulkan. 

Kesimpulan : ternyata tempat kami ketika itu memang benar-benar diberi nama Slipi oleh Pemerintah setempat, dan kami akhirnya juga terpengaruh untuk menyebut tempat kami ketika itu dengan sebutan yang sama dan tidak berbeda yaitu Slipi. Jika kita ingin ke tempat yang telah disebutkan sebelumnya kami harus mencari sebuah kendaraan berukuran besar yang dapat mengangkut puluhan orang dan menggunakan bahan bakar solar lalu di kaca depannya terdapat stiker yang terdiri dari beberapa huruf terangkai secara sengaja oleh pembuat stiker sehingga membentuk sebuah kata yang berarti sebuah julukan untuk sebuah tempat atau sapaan akrab sebuah tempat yang dituju oleh kendaraan tersebut, jika kalian bingung sebut saja bus  jurusan Grogol.

Saya senang mereka mau berpartisipasi di forum diskusi kami. Walaupun kami harus aktif tapi informasi mereka sangat berharga. Kami bergantian untuk memancing mereka mengemukakan pendapat mereka. Tentunya dengan kalimat yang sama dan tak jauh berbeda “Maaf Bang/Pak/Bu kalau dari sini mau ke Kelapa Gading naik apa ya?”. Dan tanggapan mereka hampir sama.

Tepatnya kurang tahu, akhirnya kami punya kemampuan untuk memberhentikan bus yang dimaksud yang telah disebutkan sebelumnya oleh peserta forum diskusi kami yang sangat aktif dan terampil dalam melakukan dialog. Bukan hal yang mudah untuk memberhentikan kendaraan itu, karena dijalan yang sangat ramai, dan beruntungnya salah satu dari kami berani mengambil resiko. Dengan modal mental yang sangat dahsyat, tangan kiri diangkat membentuk sudut siku-siku, lalu menggoyangkan telapak tangan keatas kebawah setiap ada bus yang dimaksud lewat. Bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena apabila sudut antara lengan tangan dan badan tidak membentuk sudut siku-siku sopir bus tersebut enggan untuk berhenti, mungkin dimata mereka terdapat alat pendeteksi sudut siku-siku. Yang lebih hebatnya lagi mereka hanya membutuhkan waktu sepersekian detik untuk mengetahui apakah itu sudut siku-siku atau tidak. Berkali-kali kami gagal, mungkin karena sudut yang kami buat belum 90˚. Setelah kesekian kalinya kami gagal membentuk sudut siku-siku, ada seseorang yang sepertinya juga mempunyai tujuan hampir sama dengan kita. Sungguh mengagumkan, orang itu mampu membentuk sudut siku-siku sempurna hanya dengan sekali mencoba. Dan karena kendaraan tersebut berhenti akhirnya kami pun ikut masuk kendaraan bersama orang yang sangat mahir membuat sudut siku-siku tersebut. 

Sebuah pemandangan yang paling mudah dijumpai, suasana penuh sesak. Dalam kendaraan yang besar itu kami bersaing untuk mendapatkan udara segar. Menurut disiplin ilmu yang pernah saya pelajari, pelanggan adalah raja, tapi dalam kotak besi yang mampu berjalan ini sungguh sangat tidak berlaku. Disini pelanggan adalah korban ruang minim oksigen. Fasilitas yang kami dapatkan adalah besi yang saya yakin mengandung banyak bakteri untuk berpegangan supaya kami tak semakin menjadi korban. Beberapa meter pertama sudah sedikit beradaptasi dengan keadaan, beberapa meter kemudian benda ini berhenti lagi untuk menaikkan calon korban lagi. Memang benda ini mempunyai kharisma yang sangat dahsyat, tak perlu dengan merayu, cukup berhenti korban pun berdatangan.
Selang beberapa menit yang terasa sangat lama, benda ini berhenti dan hampir semua orang turun di tempat yang dijadikan tempat berhenti kotak berjalan itu. Kami sangat senang karena akhirnya kami bisa merasakan kursi usang yang terlihat menggoda. Kami duduk bersebelahan dan bersaing untuk mencela keadaan yang baru mereka jalani. 

Terdapat beberapa hal yang menjemukan didunia ini, bahkan apabila disebutkan satu persatu akan memakan waktu berhari-hari untuk menghafalkannya. Karena hal yang menjemukan orang yang satu dengan orang yang satunya lagi berbeda. Jadi mereka mendefinisikan jemu sesuai dengan pandangan mereka masing-masing. Jika satu orang mempunyai satu persepsi tentang definisi jemu, hitung saja berapa definisi jemu versi pribadi yang ada didunia, lalu setelah itu, mereka menyebutkan tindakannya, jika satu orang menyebutkan dua, tinggal dikalikan dua dari jumlah populasi didunia atau dikalikan dua dengan jumlah persepsi orang tentang jemu. Pasti jika dihitung sangat memakan waktu, apalagi untuk menulis dan membacanya? Akan lebih memakan waktu berlipat-lipat.  Bayangkan jika semua hal itu disebutkan dengan berbagai bahasa yang berbeda. Cukup bayangkan saja, akan menjadi buku yang sangat tebal jika dibukukan. Dan mungkin bisa menjadi bacaan yang membosankan untuk dibaca, bahkan dengan membayangkannya saja sudah bosan apalagi selain membayangkan pasti rasanya akan sangat berat sekali. Dan hal menjemukan yang sedang kami jalani sekarang ini adalah menunggu. Kami menunggu sangat lama. Bahkan jam yang ada di bus itu terlihat bosan dan penat, karena kami pandangi secara terus menerus secara bergantian dan kontinyu. Ternyata si pengendali kotak besi ini sedang menikmati sebatang rokok, kami tak mau kalah, kami juga punya benda seperti itu, bahkan lebih mahal. Setelah itu kami juga masih menunggu. Hingga akhirnya menunggu pun juga mulai bosan dan akhirnya saya waiting. 

Penulis juga akan mengajak pembaca untuk menunggu, dimana penulis diwajibkan menunggu akhir cerita dari balada ini. Silahkan tunggu untuk lanjutan cerita dari perjalanan ini.


segera terbit kelanjutan cerita...

Senin, 29 November 2010

Ketika Kebijaksanaan Memaafkan Lembaga Permasyarakatan

Jika kata maaf itu memang masih bisa difungsikan secara baik dan benar, mungkin tak akan ada sebuah bangunan yang diberi nama Lembaga Permasyarakatan. Karena biasanya dengan meminta maaf sudah tak ada sengketa lagi antar kedua belah pihak.
Lalu apa yang melatar belakangi dibangun Lembaga Permasyarakatan? Mungkin karena sekarang maaf itu sangat murah dan kurang mahal untuk pendosa yang membuat dosa sesuka hati. Jika mereka menghormati dan mengetahui sebuah dosa atau sebuah kesalahan, sebenarnya mereka akan malu untuk meminta maaf. Dan karena malu mereka tak membuat sebuah kesalahan yang akhirnya apabila mereka tak pernah melakukan kesalahan tak akan ada kata maaf didunia ini. Lalu akhirnya secara spontan seseorang pendahulu kita mempunyai inisiatif dengan menciptakan kata maaf untuk menambah kosakata mereka yang ketika itu masih sedikit.
Kata maaf menjadi populer beberapa Minggu kemudian walaupun ketika itu belum diputuskan untuk apa dan pada kondisi seperti apa kata maaf itu diaplikasikan. Dan pada situasi yang benar benar hampir memakan nyawa, ada salah satu dari mereka berkata kata maaf, mereka semua langsung tertawa dan peristiwa itu tidak jadi memakan korban.
ilovemybrother
Adalah sebuah tindakan konyol jika seorang penulis dimasukkan ke Lembaga Permasyarakatan gara-gara posting yang tidak terjadwal dan membuat pembaca kecewa. Akan tetapi mulai sekarang kalian akan senang karena setiap hari Senin akan ada artikel baru yang bisa menumpas kejemuan pembaca. Jadi maafkan penulis yang dulu belum sadar, dan sekarang sudah sadar. Penulis sangat mencintai pembaca. Pembaca adalah segalanya, karena tanpa pembaca penulis itu tidak ada. Dan pembaca harus berterimakasih kepada penulis karena tanpa penulis, pembaca tak akan pernah ada. Penulis dan pembaca memiliki hubungan yang sangat erat, jadi untuk pembaca, tetaplah membaca, dan saya akan menulis untuk pembaca.

ilovemybrother
Jika pada hari Minggu pembaca membaca hal ini, berarti sehari lagi akan ada artikel baru dari halaman ini. Lalu ketika hari Selasa berarti hari itu masih segar untuk membaca artikel hari Senin. Hari Rabu merupakan hari yang tepat untuk membaca artikel yang sedang dibicarakan masyarakat dan menunggu empat hari lagi untuk kemudian menghangatkan masyarakat dengan cerita baru. Kamis bukan hari yang buruk untuk memulai memperbincangkan artikel di halaman ini, bahkan orang sekitar akan bangga terhadap diri Anda yang menurut mereka Anda mempunyai ingatan yang sangat tajam. Menunaikan Ibadah Shalat Jum’at bagi yang menjalankannya, mendengarkan khotbah dengan tertib akan membuat pembaca khusyuk, setelah itu jangan lupa menyempatkan diri untuk mengunjungi halaman ini untuk menyejukkan hati, dan bersyukur beberapa hari lagi akan mendapat artikel baru yang bisa dibaca. Akhir Pekan adalah waktu yang dinanti, meregangkan beberapa otot yang kaku dengan beristirahat atau refreshing ke tempat wisata atau tempat hiburan adalah keputusan bijaksana. Dan ketika hari berikutnya selalu terulang terus menerus tanpa henti dan secara kontinyu. Bukan merupakan hal yang monoton karena akan selalu ada hal menarik dan tak terduga. Dan akhir kata manfaatkan akhir pekan pembaca agar selalu senantiasa segar dihari ketika pembaca harus membaca artikel di halaman ini. Ingat setiap hari! Setiap hari! Setiap hari Senin tentunya!!
Penulis yang memang apa adanya

Senin, 22 November 2010

Alternatif Lain Selain Alternatif

Alternatif berarti jalan lain atau cara lain, jika biasanya orang mngenalkan temannya dengan membicarakannya, sekarang penulis akan membawa pembaruan, dimana didalam artikel ini penulis akan mengenalkan salah satu teman, tapi dengan celotehnya, bukan celoteh penulis. Dia adalah seorang manusia biasa yang menyandang nama Thoriq Tri Prabowo. Simak!
A
  • Akhirnya kudapatkan restu negara untuk tetap belajar.
  • Aku adalah seorang ninja yg berpikir secepat dan setepat layaknya seorang ninja sungguhan..lalu,apa yg anda pikirkan sekarang?
  • Aku tidak bisa membayangkan jika aku hidup menjadi orang lain, pertimbangan untuk setiap kata-kata yang ingin aku katakan.
  • Amal = lama, semuanya sama saja, hanya dari sudut mana kita melihat..
  • Anak sekecil itu sudah bisa berfikir layaknya seorang genius, sungguh mengagumkan.
  • Apa yang kukatakan, jawabannya adalah alasan yang seimbang dan sepadan dengan berontak gejala kehidupan yang pernah diterpa manusia pada kehidupan nyata.
  • Apa yang mereka lalukan? Mereka menyebut itu keren..sebenarnya siapa yang salah kali ini?
  • Apakah aku harus memperlakukan dia dengan cara yang sama, layaknya aku memperlakukan hewan peliharaan?
  • Apakah menunggu yang membuat seseorang gagal dalam berbenah?
  • Apakah tepat tindakanku,terpejam sebelum baju seragam ku setrika?
  • Aroma amis dan tempat yg kumuh, hanya itu yg kudapat di dipetang ini.
  • Atas nama perangkat jarak jauh, saya akui bahwa anda begitu dibutuhkan di zaman ini..
  • Awal yang baik untuk sebuah masa depan yang cemerlang, lanjutkan perjuanganmu!

B
  • Banyak istilah baru bermunculan, hal tersebut tak masalah, namun kini menjadi masalah karena hal baru tersebut merepotkanku.
  • Banyak sekali motif-motif yang hanya mempertimbangkan untung dan rugi, mereka hanya menuntut hak disamping kewajiban belum mereka dilaksanakan, secara mental orang yang menyadari itu akan terlihat pasif terhadap eksekutor, namun anehnya gejala-gejala seperti ini tidak mereka pahami, bukan karena mereka bodoh, melainkan...
  • Banyak yang salah tentang hari ini, 17 Agustus adalah ulang tahun hari kemerdekaan Indonesia, Bukan ulang tahun lahirnya Indonesia.
  • Berfikir adalah istilah yang sering kita dengar, namun tidak banyak yang dapat melakukannya, plato lebih suka menyebutnya sebagai diskusi antara ruh dan jiwa, dimana jika manusia berkarya dan menghasilkan kemustahilan itulah yang disebut dengan keindahan, katakan itu disetiap perdebatan yang hanya mempermasalahkan masa...
  • Bergegas dan bersiap menuju lorong putih untuk terbang tinggi, setinggi tingginya..
  • Berjalan dgn beribu kepatah hatian membuat bencana dimana-mana, bagaimana dgn menutup mata?
  • Berjejer tegak seragam tak terbatas, sangat rumit untuk dijelaskan.
  • Bermain logika dibenda cerdas buatan manusia yg familiar dgn julukan komputer.
  • Bersih dan terangnya cahaya bintang menuntunku kesana, inilah keberangkatan yg cemerlang..
  • Bingung, belajar untuk ujian atau belajar untuk pengetahuan?

C
  • Cobaan Nasional yang benar-benar berhasil menguji para pesertanya

D
  • Dengarnyapun lagu cengeng membuat otak dan mental seperti kaleng rombeng hatipun *eleng-*eleng tengtengterenteng nontonya sinetron telenovela isinya hanya cinta, cinta sitengteng hey kau kawan kan masih banyak cerita hanyalah retorika yang menggebu-gebu berbuntut kepentingan.. Kalau kau cinta, cinta rakyat jelata, agar ka...u berkuasa, cinta umat manusia, tapi kau membunuhnya.
  • Dia berduka atas nama langkahnya yang tertahan..
  • Dia menangis karena uang, dia tersenyum juga karena uang, bahkan jika ada satu tindakan lagi selain itu, saya rasa juga karena uang.
  • Dia telah tiba, manusia yang snantiasa kutunggu dan tak kunjung datang, tapi waktu yang kurang tepat, tepat diatas sembilan kau menginjak kakiku..
  • Dingin adalah sikap yang sangat tepat diaplikasikan ketika semua memanas, namun sikap dingin yang kamu terapkan sekarang ketika suasana tenang adalah sebuah kesalahan dari kebakaran jiwa yang bahkan lebih menghancurkan.

G
  • Gejala remaja masa kini dapat dan mudah sekali ditebak, yaitu apakah dia sukses atau justru sebaliknya, dan kali ini tebakan anda salah, karena yang sedang mereka bicarakan adalah lagu patah hati khas percintaan bodoh mereka, hal itu sangat disesalkan dan patut untuk direnungkan.

H
  • Hari libur itu hal yang biasa, tak ada yg istimewa pada saat itu, tapi tetap butuh kosentrasi untuk menjalaninya..
  • Hari yg cukup tenang dan santai untuk rutinitas dan kesempatan yg membosankan..
  • Hidup sederhana yg penuh kenikmatan,

K
  • Kalau dibiarkan mengendap, benihakan tumbuh dengan sendirinya, lalu apa yang perlu ditindak lanjuti?
  • Kami datang dari timur temaram dan berangkat dengan penuh pengharapan menuju barat yg cemerlang.
  • Kau merdeka dalam menghakimi setiap keputusan yang belum kau dapatkan kebenarannya, hingga mata terlihat begitu dingin dan acuh, tanpa peduli kepedulian manusia sejati yang penuh kultur dan moral, belajarmu untuk kau hafalkan dan belajarku untuk kupahami, tidak ada definisi lebih lanjut dari hancur jiwamu.
  • Kemarin menunggu, sekarang menunggu, sesuai agenda besuk juga harus menunggu, apakah nafas yang terbuang ini juga akan habis karena menunggu?
  • kenapa tidak mencoba warna yang baru?
  • Kencangkan sabuk pengamanmu saat mendengarkan semut bernyanyi!
  • Kepala terbentur emosi setelah mata terjaga dari ketiada sadaran sejenak pada siang yg terik.
  • keseimbangan dunia tidak seimbang bagiku terkadang diluar terkadang didalam
  • Ketidakpastian hanyalah harapan para pecundang yang mengagungkan glamour dan sensasi yang serba berlebihan, siapa yang sadar akan ini? Dan jawabannya adalah tidak ada,
  • Ketidakprofesionalan membuat berjuta orang memangis kebosanan..
  • Ketika ada banyak orang yang frustasi akan kegagalan, aku akan bangkit dan membawa angin gembira untuk para sahabat dan rekan-rekanku.
  • Ketika ketiadaan kawan sedang beraktifitas, maka ketiadaan semangat sedang berapi-api.
  • Kisah seputar kehidupan remaja alim, tepat waktu dan pandai menyapu.
  • Korektor tidak selalu lebih keren dari pada pecundang..
  • Kupersembahkan pakaian lusuh dan basahku untuk selembar ijazah yg tinggi dibawah..

L
  • Ladang ilmu, wadah dimana hasil karya tulis baik dalam bentuk fiksi seperti buku, maupun dalam format digital, piringan hitam dan video, yang diolah sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan pengguna secara maksimal, itulah definisi dari perpustakaan.
  • Lelah adalah sesuatu kenikmatan yg kita dapatkan setelah kita belajar agar kelak kita tidak merasa lelah
  • Lorong sunyi, tembok putih, selimut yg terlipat rapi, jejak langkah yg kian mendekat inilah saanya.. Temaram senja yg menghadang rapuhku menghilang,
M
  • Masalah utara dan selatan, diantara haluan persaingan kebersihan kendaraan yang berkonsep gunung berapi.
  • Mata orang biasa tidak bisa menilai sesuatu yang luar biasa, mereka hanya bisa melihat, melihat apa yang mereka bilang sempurna, padahal ketidaksempurnaan adalah identitas yang patut dihargai dan dihormati, dan itu luar biasa..
  • Mau tidak mau ritual itu harus dijalani, karena yang dicari disini bukanlah sebuah keahlian melainkan hanya sebuah pengetahuan, yang hanya menjawab pertanyaan secara etimologi, dan mereka tidak tahu bagaimana langkah-langkah yang harus mereka tempuh untuk melakukannya.
  • Memakan bangkaipemfitnah, sungguh tidak beradab.
  • Memasukan tangan ke dalam saku celana, melipat simpul kaki dan duduk manis didepan jendela adalah tindakan kurang bijak yang dilakukan pahlawan.
  • Mencoba dua kali, gagal dua kali.
  • Menepi dan dapatkan lebih banyak emas, kenapa tidak?
  • Mengeluh di kering dan teriknya hidup berarti menunggu otak jeniusmu tak berfungsi bahkan tidak bisa membedakan mana yg cemerlang dan mana yg temaram, sungguh sangat menyedihkan..
  • Menggelegar dan diluar dugaan, tidak sedikitpun dari mereka yang banyak itu mempunyai pendapat yang sama denganku, masalah sepele yang prismatis, ruh masalah yang skeptis, sudah dipaparkan menurut hemat mereka masing-masing, tidakkah kau paham dengan apa yang kubicarakan?
  • Menunggu dengan sabar adalah salah satu kategori aspek yang dinilai dalam mata kuliah kesabaran.
  • Menunggu kepastian dan vonis dari orang yang ahli di bidang kesehatan.
  • Menutupi adalah tindakan pengecut yg dilakukan seseorang yg malas berbenah
  • Menyelam sambil meminum air dilakukan berulang-ulang atas nama beberapa tumpukan kertas berdebu..
  • Mereka yang dibesarkan oleh generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan budaya global yang sama sekali baru, yang nantinya harus disinggung atau bahkan diseleksi untuk diterima, jangan merasa menjadi pembenar karena pada hakekatnya yang sedang kita hadapi adalah sama.
  • Muak dengan sistem yang mengaku profesional tetapi justru amatir..

N
  • Nantikan kekalahan manusia atas mesin, mesin sudah lebih peka dan responsif terhadap gejala yang dihadapi manusia, sedangkan manusia hanya mampu membuat peraturan yang isinya hanya untuk ditanggapi dan dikritik.
  • Palsu dan bodohnya dunia membuatku muak, bahkan ada waktu ekstra yg mereka perlukan untuk memikirkan apa kataku, sungguh menyedihkan..
P
  • Panitia penyelenggara, ataukah panitai penyelenggara? Damn, tidak profesional.
  • Pasir, kapur, semen, air keruh, dan beberapa potongan batu bata sudah merepotkanku dipagi yang malas ini.
  • Pekerjaan bagus yang dilandasi kembimbangan antara keindahan atau kebodohan..
  • Penjual barang bajakan mengambil untung yang begitu besar, tanpa menyisihkan sepeserpun untuk pajak pembangunan, sangat memprihatinkan.
  • Pergi beraktifitas di pasar yang teramat sibuk, menemani para titisan fakir dipai yang cerah..
  • Pergi ke barat dan segera menaruh sampah yg kita bawa dari timur

R
  • Rezeki yang didapat tanpa sadar ternyata berawal hanya dari sebuah ekspektasi.
  • Rutinitasku memanggil untuk jalani kehidupan yg normal kembali

S
  • Saat itu aku siap membunuh, tanpa ragu-ragu mengakhiri hidupmu, ku pikir bijaksana sangat luar biasa, ternyata aku salah aku takut masuk penjara.
  • Saatnya berbenah, meskipun sistem berubah-ubah, namun dalam kenyataannya tidak ada perubahan yang serius, dewasa ini diungkapkan bahwasanya eksekutor tidak berhak menyalahkan sistem/hal yang berkaitan dengannya, saatnya introspeksi diri.
  • Saatnya pulang, dan istirahat sejenak untuk kembali lagi pada hari ketiga bulan depan.
  • Sabar adalah satu-satunya jalan menghadapi pertanyaan membosankan yg bertubi-tubi..
  • Saya mohon izin tdk bisa masuk sekolah dikarenakan hujan,
  • Saya suka bercakap dengan dia, saya rasa dia lincah, saya rasa dia tau arti dari kata berpikir..
  • Saya tidak menyukai dunianya, tapi mengapa mengedipkan mata saja serasa membuang air di gurun yg sangat terik?
  • Sebelum jalan-jalan cuci motor dulu, hahaha kenapa masih ada yang seperti itu, payah.
  • Sebongkah bualan yang tidak bisa diandalkan seorang munafik..
  • Secara sistematis pemikiran secemerlang apapun tidak akan mencuat kepermukaan tanpa konsep yang jelas, sangat mutlak dan wajib koheren agar komunikan tidak skeptis, pada dasarnya pesan harus distandarkan dengan rasio dan moral yang sinoptik dalam kebersamaan secara integral kepada pandangan dunia, kini saatnya hidup yang lebih indah.
  • Sekali lagi aku harus mengaku kalah sekaligus berterimakasih pada sitem operasi, jaringan, dan kabel-kabel diantaranya, kau selamatkan apa yang menjadi tagihanku.
  • Selalu ada angka-angka baru dikehidupanku, mereka kuat, penuh dengan pertanyaan.
  • Selalu banyak, dan saat aku tiba kubunuh semua, ketika itu juga aku terlalu suka meneriakkan "merepotkan" , hal kecil yang membuatku belajar memahami, memaafkan, dan menghargai orang lain, terimakasih.
  • Semuanya sama dan seragam, berebut untuk membunuh jiwa sejatinya..
  • Setelah lewat tujuh tetap tegak dan siap untuk berimajinasi tanpa batas
  • Sore berarti berdiri tegak menantang barat 3 putaran dan jangan lupa katakan sesuatu apa yg kalian inginkan.
  • Sudah takdirnya, ada bunyi nyaring yang mengundang huru hara layaknya suara baling-baling helikopter, hahaha lucu sekali.
  • Suguhan awam oleh dan diperuntukkan pemikiran yang tidak berkualitas.
  • Sungguh malam yg sunyi, sepi, dan mengharukan..tidak salah jika lencana legendaris disematkan didalamnya..
  • Sungguh mengharukan namun patut untuk disayangkan, dia rela menjadi gila hanya untuk melihat pancaran wajah sang idola.

T
  • Tak harus ada puisi dan ungkapan indah setelah hujan menetes dan membasahi benda yg dahulu kering,
  • Tembok-tembok putih berjejar rapi, panasnya kota tidak terkalahkan oleh baju putih anti grup ini..
  • Tepat, dari muka dapat kita pandang semua sudut dan semua sisi sejauh mata kita mampu.
  • Terburu-buru ke kamar mandi untuk buang air kecil adalah salah, tidak ada alasan untuk terburu-buru, karena fungsi kamar mandi sebenarnya adalah area/tempat untuk mandi, bukan area/tempat untuk buang air kecil..
  • Terimakasih untuk tepuk tangan tanda penghargaan terhadap perbedaan.
  • Ternyata melakukan apa yang telah direncanakan tidak semudah saat kita merencanakan, tetapi melakukan sesuatu kemauan yang terkonsep dalam sebuah wadah yang disebut ide tidak sesulit ketika kau memahami perkataanku ini. :)
  • Tidak ada kata kompromi, sekali tidak tetap tidak, apa mauku itulah mauku, dan kau tidak berhak atas itu..
  • Tidak ada waktu untuk berpikir, permasalahan tidak terlahir hanya untuk dipirkan, melainkan untuk dipecahkan sesuai disiplin ilmunya, agar semakin banyak metode dan gagasasan yang variatif, itulah yang sedang dinantikan dunia, think up more than knowledge of your mind, apply that!
  • Tidak adalah kombinasi huruf alphabet yg paling efektif untuk membunuh keseragaman.
  • Titik puncak kebosananku dimantan instansi yang pernah saya duduki.

U
  • Unsucces, and its happened once again, i'll turn the phone off.

Dengan membacanya saya yakin kalian sekarang tahu, seperti apa manusia yang telah disebutkan tadi itu. Untuk lebih mengenalnya, http://www.facebook.com/thoriq.t.prabowo

Thoriq Tri Prabowo Muda