Senin, 28 Januari 2013

Pekerja Seni dan Dunia Maya

Aktivitas unduh atau penggandaan konten seni secara ilegal di internet, atau tanpa izin pemegang hak, mengakibatkan industri seni terpuruk, khususnya musisi. Musisi dan pelaku industri musik terus mendesak pemerintah melakukan tindak nyata terhadap penyedia konten musik ilegal.

Hal ini terus mendapat perhatian dari sejumlah musisi ternama di Indonesia. Kampanye yang dilakukan oleh aktivis seni sudah terbilang tidak sedikit. Tidak hanya itu pihak labelpun juga mengeluhkan hal sama. Pembajakan sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak dulu, bahkan ketika zaman studio Lokananta pun saya hampir yakin kalau pembajakan sudah ada. Akan tetapi yang menjadi masalah sekarang ini, pembajakan sangat begitu mudahnya, setiap orang yang mempunyai koneksi internet dapat mendapatkan sebuah karya dengan gratis, tanpa mengeluarkan uang sedikit pun.

Seharusnya internet dijadikan bahan untuk promosi, seperti beberapa musisi non mainstream yang  mengunggah karya di internet sebagai sarana promosi, memperkenalkan, dan mempopulerkan.

Seperti banyak musisi non mainstream mendistribusikan musik mereka gratis melalui internet agar dikenal masyarakat. Masalah pendapatan yang mereka targetkan dari acara off air, bukan penjualan lagu.

Mereka mengunggahbeberapa video di YouTube untuk promosi, tapi tak pernah mengunggah lagu apapun di 4Shared. Namun, banyak lagunya tersedia di situs web tersebut untuk diunduh gratis. Ini adalah tindakan ilegal.

Namun musisi mungkin bisa sedikit bernafas, ketika iTunes masuk di Indonesia, sehingga mereka bisa mendistribusikan musik mereka melalui dunia maya, akan tetapi mereka tidak rugi. Atau dengan adanya nada sambung pribadi, itu mungkin bisa dijadikan alternatif bagi musisi.

Rabu, 02 Januari 2013

Elektronikan Dirimu

source : eboy


Perkembangan teknologi yang sangat pesat, menjadi salah satu dari banyak alasan orang untuk mempelajari hal baru. Dan selain perkembangan teknologi itu dimanfaatkan, tetapi juga dikomersialkan. Mengganti biaya produksi menjadi alasan paling masuk akal ketika kita harus mengeluarkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit, ketika kita ingin mencicipi kecanggihan teknologi. Sebenarnya sebuah persetujuan yang adil, apabila ketika itu konsumen mampu memanfaatkan semua fitur kecanggihan teknologi. Dan sialnya hal ini sudah menjadi gaya hidup bahkan beberapa tahun lagi bisa dikatakan budaya. 


Pada awal milenium baru, ketika telepon seluler baru masuk ke Indonesia, telepon seluler menjadi hal yang sangat eksklusif, hal itu sangat betolak belakang dengan sekarang, dimana semua kalangan pasti mengkantongi telepon seluler, tidak peduli siapapun itu. Dan mulai dari itu kebiasaan manusia sedikit demi sedikit berubah. Yang menjadi pertanyaan sampai sekarang adalah, apakah perubahan itu berupa kemunduran atau kemajuan?



Lalu beberapa tahun setelah itu masuklah internet di Indonesia. Dengan hal ini pola hidup manusia semakin berubah pesat. Heboh jejaring sosial, lalu marak online shop, hal ini membuat manusia lebih sering berinteraksi dengan gadget masing-masing daripada dengan sesamanya. Lalu dibarengi dengan perkembangan gadget yang pesat membuat rasa ingin berganti gadget tiap bulan meningkat, kebutuhan semakin meningkat lagi ketika kita harus membeli pulsa, dan pada era orde baru, pulsa belum menjadi kebutuhan kita. Inilah faktanya semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula kebutuhan kita.



Pada perkembangan kesininya banyak kosakata yang ditambah prefiks 'e' yang secara harafiah 'e' berarti electronic. Dan electronic yang dimaksud bukan seperti setrika atau kulkas atau semacamnya, akan tetapi electronic yang berbasis komputer. Contohnya seperti e-mail, e-business, e-commerce, dan bermacam-macam 'e' lainnya.



Yang menjadi pertanyaan orang awam adalah, apa maksud dari kosakata baru itu? Kita mulai dari yang paling tenar, yaitu e-business. E-business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. (wikipedia)



Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk e-commerce. Sebagai bagian dari e-bisnis, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat world wide web (www) atau internet. E-commerce mempunyai tujuan untuk menambah profit dari perusahaan.



Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.



Jadi bisa dikatakan kalau e-commerce itu adalah bagian dari e-business. Silahkan membaca artikel yang lain, karena membaca itu lebih baik daripada tidak membaca sama sekali.