25 adalah sebuah bilangan yang biasa-biasa saja dan bagi beberapa orang mungkin bilangan ini mempunyai sedikit keistimewaan. Dan sebuah keistimewaan itu pasti bersumber dari pengalaman orang dengan angka tersebut, atau bisa dikatakan pernah terlibat dengan bilangan tersebut, katakanlah pernah menjadi seorang juara ke 25 pada sebuah perlombaan bergengsi tingkat teritorial tersempit dengan jumlah peserta 25. Dan sejarah itu selalu terkenang, sehingga angka tersebut sangat berarti sekali bagi orang yang terlibat. Sebuah prestasi yang membanggakan tentunya ikut berpartisipasi dalam perlombaan itu, dan beruntungnya panitia penyelenggara selalu memberi apresiasi untuk semua peserta lomba. Sehingga walaupun demikian peserta yang tak disebutkan disini namanya itu selalu mengenang sejarah tersebut dan menganggap bahwa angka 25 itu adalah angka sakti untuknya.
Ketika seseorang menganggap angka 25 sebagai angka sakti, maka orang tersebut akan mengatakan semua keunggulan tersirat dari angka 25 yang hanya fiktif belaka dengan penuh rekayasa lalu mencoba menghubung-hubungkan dengan kejadian di lingkungan sekitar walaupun hal itu menyimpang. Bahkan dengan segenap harga dirinya akan mengatakan bahwa angka 25 adalah angka paling berpengaruh dalam hidupnya, entah apapun sebabnya pasti orang itu akan mempunyai pikiran seperti itu. Masih banyak lagi sebab dari seseorang menggemari angka 25. Bahkan jika diceritakan semuanya akan habis dibaca setelah 25 bulan, dan untuk penelitiannya bisa membutuhkan waktu yang tidak bisa dikatakan singkat, katakanlah 25 tahun. Kurun waktu selama itu mungkin merupakan seperempat masa hidup kita (jika beruntung). Oleh karena itu akan percuma menghabiskan masa muda demi kepentingan yang kurang penting itu.
Disebuah tempat yang berjarak sekurangnya 25 kilometer dari domisili tempat tinggal seseorang, seseorang yang lima tahun lagi akan berusia 25 tahun mempunyai cerita menarik tentang angka 25, dan setelah 25 menit narasumber berhasil dirayu oleh pewawancara akhirnya beliau mau berbagi cerita selama 25 menit. Percakapan ketika itu dimulai pada malam ke 25 di bulan april yang diawali dengan hisapan ke 25 dari batang rokok yang beliau hisap ketika itu. Berikut ringkasannya :
Sesungguhnya 25 adalah ibu dari angka, karena apapun operasi matematikanya bisa menghasilkan angka 25, sebagai contoh saya akan mengambil beberapa digit angka secara acak angka yang pertama adalah delapan ratus enam puluh satu ribu lima ratus dua puluh delapan dibagi dengan angka acak lagi yaitu tiga puluh empat ribu empat ratus empat puluh satu koma dua belas jika kita hitung operasi matematika tersebut maka akan menghasilkan angka dua puluh lima (25). Jika Anda masih kurang yakin, kita coba dengan angka yang kecil, kita ambil secara acak delapan lalu kita tambah dengan dua angka acak yaitu tujuh belas maka akan dihasilkan angka dua puluh lima (25). Kita coba dengan operasi pengurangan kita ambil tiga angka acak seratus dua puluh tiga lalu kita kurangi dengan angka sembilan puluh delapan, maka yang akan dihasilkan adalah angka dua puluh lima (25), jika Anda berpikir saya menipu Anda, sekarang juga ambil kalkulator Anda lalu lakukan instruksi yang saya berikan, yang pertama harus Anda lakukan adalah Anda harus menghidupkan kalkulator Anda terlebih dahulu, setelah itu pencet tombol [C] atau [CE] beberapa kali, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Anda memulai operasi matematika dari angka nol (0), setelah itu pencet tombol [5]→[X]→[5]→[=] lalu apa yang Anda lihat pada layar kalkulator Anda? Ya, itu adalah angka 25, tanpa melihat kalkulator pun saya bisa tahu.
Demikian cerita dari narasumber. Semoga bermanfaat bagi Anda yang akan mempertimbangkan angka 25 sebagai angka yang menurut anda.